Thursday, January 23, 2020

TETESAN KERINGAT SEBAGAI BUKTI PERJUANGAN


TETESAN KERINGAT SEBAGAI BUKTI PERJUANGAN

Sudah hampir 74 tahun sejak Indonesia merdeka, namun semangat perjuangan masih setia menghiasi Negara Kesatuan Republik Indonesia ini. Perjuangan bukan hanya dilihat ketika seseorang mengangkat senjata dan mengarahkannya pada musuh. Perjuangan ada ketika kita selalu berusaha menggapai puncak tanpa adanya keluh kesal. Pahlawan adalah sebutan bagi para pejuang tersebut. Dalam mengisi kemerdekaan ini, pahlawan adalah seseorang yang berjuang demi diri, keluarga, hingga bangsa ini. Hal-hal kecil yang mereka lakukan, meskipun tak jarang orang lain memandangnya dengan sebelah mata juga merupakan upaya yang mereka lakukan untuk membangun bangsa ini.
Mengingat Indonesia yang masih tergolong sebagai negara berkembang, tentu masih banyak rakyat yang harus menghidupi diri dan keluarganya melalui profesi yang mungkin tergolong rendah. Upaya yang mereka lakukan hingga menguras tenaga mungkin memberikan hasil yang tak sebanding dengan usaha mereka. Petani, nelayan, pedagang kaki lima, petugas kebersihan, dan masih banyak lagi pekerjaan yang selalu dipandang sebelah mata oleh masyarakat. Pandangan rendah masyarakat tak jarang membuat sebagian orang malu untuk melakukan pekerjaan tersebut dan lebih memilih untuk menjadi pengangguran. Hal inilah yang menjadi salah satu penyebab Indonesia masih tergolong sebagai negara berkembang.
Tingginya tingkat penggangguran di Indonesia menyebabkan kualitas taraf hidup masyarakat rendah. Pola pikir masyarakat yang selalu dibatasi oleh pandangan masyarakat lainnya menyebabkan mereka lebih memilih jalan yang salah. Padahal apabila mereka mau bekerja keras, apapun profesi yang mereka jalani tentu akan dapat membantu perekonomian mereka. Bahkan secara tidak langsung mereka telah berperan aktif dalam membangun Indonesia menjadi negara yang maju.
Akan tetapi, tidak semua orang memiliki pola pikir yang sama. Sebagian dari mereka mampu menekan ego yang dimilikinya dengan berpikir lebih realistis untuk menuju ke depan. Seperti salah satu narasumber yang telah berhasil penulis wawancarai pada tanggal 30 Juli 2019 lalu. Bapak Lukman adalah seorang pedagang kaki lima yang menjual bakso sebagai mata pencahariannya. Ia adalah seseorang yang sangat gigih dalam melakukan pekerjaannya. Hampir setiap hari selama 10 tahun ia berjalan mengelilingi daerah yang sama untuk menjual baksonya. Meskipun hujan dan panas menerpa ia tak pernah bosan menghampiri setiap rumah dan memasuki setiap gang yang ada untuk menawarkan baksonya. Walaupun tak jarang ia rugi memasuki gang karena tidak ada satupun orang yang mau membeli dagangannya. Beberapa kilometer yang ia susuri adalah usaha yang ia lakukan sebagai bukti cintanya pada keluarganya. Semangat yang dimilikinya kini adalah perjuangannya sebagai tulang punggung keluarga.
“Saya bekerja ya buat keluarga, trus siapa lagi hehe…” itulah kalimat yang keluar dari mulut Pak Lukman ketika penulis bertanya alasan ia bekerja sampai malam walaupun sepi pembeli. Keluarga adalah alasan utamanya untuk meneteskan keringat di sepanjang langkahnya. Kemungkinan sekecil apapun tak pernah diabaikannya. Ia selalu bersyukur masih diberi kesehatan, sehingga bisa aktif melakukan pekerjaannya.
Melihat perjuangan dan semangat yang dimiliki Pak Lukman, membuat penulis tersentuh. Sosok seperti Pak Lukman ini adalah sosok pahlawan masa kini yang berjuang demi keluarga untuk membangun masa depan yang lebih indah. Kisah perjalanan hidupnya dalam berkarir dapat memberikan pelajaran bagi kita semua dalam memberikan pandangan akan suatu pekerjaan. Setiap profesi memiliki tingkatan yang sama apabila kita dapat mengubah sudut pandang kita pada profesi itu sendiri. Hal yang kita anggap kecil bisa menjadi sesuatu yang besar bagi orang lain. Bahkan hal kecil itu mungkin akan sangat bermanfaat bagi bangsa ini. Hal tersebut sama seperti kata pepatah “sesuatu yang besar dapat terjadi karena hal-hal kecil”. Sebagai satu bangsa dengan tujuan yang sama, kita harus saling mendukung satu sama lain, bukannya malah saling menjatuhkan.

“Mari bangun bangsa ini bersama-sama, karena kita adalah pahlawan masa kini
yang bertugas dalam mengisi kemerdekaan untuk membawa Indonesia
melangkah lebih maju.”

No comments:

Post a Comment